Berbicara mengenai internet
Indonesia dibanding negara lain tidak asing lagi bagi kita. Kenapa? Kebanyakan
pengguna internet di Indonesia mengeluhkan akses internet di Indonesia mahal
dan lambat. Bahkan untuk mendownload file yang hanya berukuran beberapa mb saja
membutuhkan berjam-jam. Apakah Anda tahu penyebab mahal dan lambatnya akses
internet di Indonesia? Mungkin masih banyak yang belum mengetahui hal ini. Saat
ini, keberadaan internet sangat penting bagi kehidupan kita. Argumen ini pasti
tidak bisa kita pungkiri lagi, karena kita telah berada di zaman yang serba
modern dan kita kita tidak ketinggalan zaman.
Koneksi internet yang lelet sangat menghambat dalam pengerjaan usaha di
dunia online, apalagi kalau harganya juga mahal. Bagi kita pengguna internet
pastinya cukup kecewa dengan kinerja ini. Kita bandingkan saja dengan
negara-negara lain bahwa Indonesia merupakan koneksi internet paling jelek.
Data dari lembaga riset Akamai pada tahun 2008 – 2012 menyebutkan
kecepatan koneksi internet rata-rata di Indonesia sekitar 772 kbps sedangkan
Malaysia 1.7 Mbps, Thailand 3 Mbps, Vietnam 1.5 Mbps, Kamboja 1.2 Mbps dan Laos
950 Kbps.
Lalu
kenapa koneksi internet di Indonesia lambat dan mahal?
1.
Tingginya Angka Pengguna Internet
Menurut laporan lembaga riset MarkPlus Insight, jumlah
pengguna internet tumbuh signifikan hingga 22% dari 62 juta orang di tahun 2012
menjadi 74,57 juta orang di tahun 2013. Mereka yang merupakan “netizen” atau
pengguna internet yang sehari-harinya menghabiskan waktu lebih dari tiga jam
dalam dunia maya meningkat dari 24,2 juta orang di tahun 2012 menjadi 31,7 juta
orang di tahun 2013. Sebuah penelitian yang dikutip detikINET dari Silicon
India menyebutkan Indonesia menempati posisi ke delapan negara dengan pengguna
internet terbanyak di dunia. Semakin banyak jumlah pengguna internet yang harus
dilayani tentu membuat rata-rata kecepatan internet semakin turun.
2.
Kondisi Geografis
Kondisi geografis
Indonesia yang sangat luas dan terpisah dengan pulau-pulau juga menjadi
penyebab mahal dan lambatnya akses internet. Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia terdiri lebih dari 13 ribu pulau yang terbentang dalam luas lebih dari 1.9
juta km2. Kondisi ini ditambah dengan medan yang berbukit dan berlembah tentu
menjadi tantangan tersendiri dalam membangun infrastruktur internet baik kabel
maupun nirkabel. Dengan kondisi ini untuk membagun infrastruktur internet yang
lebih baik harus membutuhkan biaya sangat sangat mahal.
3.
Perang Operator
Akhir-akhir ini banyak operator-operator
penyedia koneksi internet yang mempromosikan jasanya tentang internet murah.
Tetapi itu hanya menang murah. Buktinya, banyak paket internet murah tetapi
kualitas koneksinya sangat buruk. Dari segi kuota, kecepatan, dan kestabilan
yang diberikan semakin menurun. Ini menjadi salah satu faktor buruknya angka
kelayakan terkoneksi ke jaringan internet. Namun, dengan semakin banyaknya
program promosi tersebut terlihat kecenderungan kualitas semakin menurun.
Intinya, besar biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen adalah sebanding
dengan kualitas yang diterima konsumen. Sehingga patokan bisnis ala operator
tersebut sudah membudaya dan wajar apabila semakin hari koneksi internet
semakin lambat.
4.
Harga Hosting yang Mahal
Lihat
saja bila kita ingin membuat website dengan menggunakan hosting. Tentunya
disana kita bakal mengetahui kalo biaya sewa hosting dengan server IIX lebih
mahal dari server USA/ luar negeri. Untuk kecepatan hosting luar negeri memang
lebih lambat namun harga lebih murah. Sehingga banayk para pemilik web yang
lebih memilih hosting luar negeri untuk menghemat biaya walaupun situs-situs
mereka akan lebih lelet dan lemot.
5. Regulasi
Pemerintah yang Kurang Baik
Nah kalo sudah yang ini tentunya nyerah aja
deh. Percuma teriak-teriak demo paling ntar juga nggak bakal didengerin. Jadi
ini masalah sebetulnya menimpa para operator layanan seluler dengan
kewajibannya membayar BHP/Biaya Hak Penyelenggaraan ke negara dengan kisaran
biaya yang terlalu tinggi. Sebagai dampaknya agar mereka tidak merugi maka
mereka melakukan segala cara efisiensi agar modal mereka bisa kembali. Hal ini
turut menghambat perkembangan teknologi yang dibangun oleh operator seluler,
contoh saja misalkan teknologi 3G yang belum balik modal (ROI), maka investasi
operator pada teknologi berikutnya seperti 4G/LTE jelas tidak mungkin
dilakukan.
6. Terlalu
Banyak Operator
Kini di Indonesia ada sekitar 9 operator
seluler. hal itu tentunya tidak efisien sebab setiap operator pasti akan
mendapatkan spektrum jaringan yang kecil karena harus berbagi dengan operator
lainnya. Tentu sebagai impactnya adalah kualitas jaringan koneksi yang diterima
konsumen akan lemot. Bila memperhatikan beberapa negara maju didunia,
pemerintahnya sangat selektif dalam menentukan dan mengeluarkan izin operator
baru dan biasanya tidak lebih dari 5 perusahaan yang beroperasi.
Itulah sebab-sebab Mengapa Internet
di Indonesia Mahal dan Lambat. Jadi Anda tidak usah berperasangka buruk pada
peran ISP. Para ISP berusah sekuat tenaga untuk meningkatkan layanan Internet
pada masyarakat Indonesia. Menurut survei Akamai terbaru kecepatan internet di
Indonesia sudah mencapai rata-rata 1.5 Mbps.