Powered By Blogger

Minggu, 13 Oktober 2013

Sifat Pemimpin yang Luar Biasa


Ketulusan 
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”.  Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri. 

Kerendahan Hati 
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder. 

Kesetiaan 
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang 
setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya 
komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat. 

Positive Thinking 
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat 
segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk 
sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang 
lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka 
mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan 
sebagainya. 

Keceriaan 
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain. 

Bertanggung jawab 
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan 
sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. 
Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk 
disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan 
menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang 
bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya. 

Percaya Diri 
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana 
adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya 
diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia 
tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik. 


Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan. 

Easy Going 
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka 
membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah- 
masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir 
dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya. 

Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua 
belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia 
selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain. 


Kepemimpinan di Indonesia saat ini kurang berhasil dalam memimpin negeri ini, tapi ada juga cukup suksesnya. 
Di dalam kurang berhasil disini dapat dibuktikan dengan kurang tegas dalam mengambil tindakan, tidak di segani oleh negara-negara tetangga. Penyebabnya adalah individualisme, dan tidak memenuhi kriteria-kriteria dari kepemimpinan tersebut dan ketergantungan dengan negara asing. 
Dan di bagian suksesnya, ini dibuktikan dengan sebagian bidang Indonesia yang semakin baik dari yang sebelumnya walaupun bergeraknya lambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar