Powered By Blogger

Senin, 29 Juli 2013

Jomblo's Story part II

Nge-jomblo itu sehat lho. Emang kayak penyakit aja ya jomblo itu. Dan berarti orang yang pacaran sakit dong?
Ah, pikiran aku ntah kemana aja sekarang. 
Kalau kita flu berarti kita lagi sakit alias tidak sehat. Begitu juga dengan orang yang senyum-senyum sendiri gak jelas akhirnya ketawa sendiri. Itu baru lebih dari kata sakit jiwa. Lalu bagaimana dengan mereka yang berstatus pacaran sebelum nikah? Apakah mereka sehat atau tidak? Kalau aku jawab sih tidak. Kenapa ya?

Contohnya aja gini, orang yang lagi jatuh cinta biasanya sih dia bakalan ingat terus dengan orang yang dicintainya. Informasi apapun tentang dia pasti bakal dikejarnya entah kemana. Padahal sebelum dia punya gebetan, dia gak pernah sampai kayak gitu. Hidupnya teratur. Fokus. Nggak banyak pikiran. Rileks bangetkan? Tapi sekarang selagi sama gebetan? Hampir 100% berubah.

Hmm, kalau soal cari pacar Insya Allah gampang. Tapi orang yang mudah mau dipacari adalah orang yang bodoh. *maaf* Karena pacaran itu bukan hubungan resmi. Kok mau ya? Maka, karena berawal dari niat yang nggak benar karena hanya having fun atau melepaskan kutukan jomblo, maka hasilnya juga nggak benar. Nggak punya prinsip. Tapi menurut aku sih, kalau kita pengen dekat sewajarnya aja, pasang niat yang baik. :)

Coba survey deh, kebanyakan pacaran itu gak sehat. Nggak sehat dari finansial, perasaan, pikiran, pergaulan, karena memang pacaran itu sendiri salah satu bentuk penyakit tidak taat kepada Allah. Coba pikir, kalau rela-relain apapun itu demi dia, tapi kamu tau gak kalau dia itu masih sayang sama kamu atau nggak? Setia atau nggak? Emang udah kayak suami-istri aja ya pacaran sekarang itu. It's not health.

Aku baca dari buku sih, nge-jomblo itu pilihan. Pilihan yang tepat ketika kita belum mampu untuk menikah dan berusaha menjaga kehormatan kita. Ngejomblo yang sehat berarti steril dari pergaulan bebas. Pahala gak dapat, tapi dosa yang dapat. Nggak usah minder jadi jomblo. Yakin, suatu saat cinta itu akan hadir buat kita. Buat masa depan kita.

So, ngejomblo adalah pilihan. Ngejomblo sehat adalah sebaik-baik pilihan. Jaga dirimu dari hal-hal yang bisa ngerusak pikiran, perasaan dan fisik kamu. Kamu harus jadi pemenang dalam kebodohanmu, melawan nafsu dan melawan kesombongan. 


Jomblo's Story

"Sendirian? Dasar jomblo"
"Jomblo sih"
Kata-kata ini hampir setiap hari aku dengar atau pun aku baca di twitter sejak SMA kelas XII.
Kadang aku yang dibully dan terkadang teman aku yang dibully, atau malah saling nge-bully. Aku sih cuma bisa senyum ya kalau orang yang bully aku. Kadang gak bisa nerima dengan kata-kata itu. Malah yang parahnya lagi dia sok-sok bilang semua orang jomblo, tapi dia sendiri jomblo juga. --"

"Ganteng-ganteng kok belum ada yang punya sih?" "By, kapan ni kau pacaran?" "Kau udah pernah pacaran?" berbagai macam pertanyaan datang kepadaku tentang pacaran. Ada sih kemauan punya gebetan, tapi masih setengah-setengah. Mending gak usah ya daripada bikin sakit hati aja. Hihi.

Tapi ada satu prinsip aku, yang dari dulu aku tanamkan yaitu gak mau punya gebetan dulu sampai saatnya. Ini aku udah setuju dengan orangtua aku. Aku gak mau masa depan suram cuma gara-gara gebetan. Untuk apa punya prinsip, kemudian diletak di dengkul kemudian melorot ke telapak kaki dan akhirnya menginjak-injak prinsip diri sendiri. Kan gak lucu. Ya gak? Selain itu kalau masih nge-jomblo kan kita bisa bebas kemana aja kita suka, kita bisa lakuin. Tapi kayaknya aku masih labil.

Seberapa pentingkah pacar dalam kehidupan? Kebanyakan orang-orang mengatakan kalau punya pacar itu bisa sharing, bisa curhat, bisanyari jalan keluar setelah diskusi dengan cara pandang dan pendekatan perasaan yang berbeda. Tapi menurut aku, semua itu bisa kita lakukan dengan teman. Kalau mau sama teman lawan jenis, apa kita nggak coba curhat sama ibu atau kakak bahkan adik perempuan kita.

Lalu ada pula yang mengatakan ada perasaan yang berbeda. Kalau dengan gebetan didasari rasa cinta, ada debar asmara saat kita berkomunikasi dengannya. Kalau menurut aku memangnya antara ibu, kakak, atau pun adik perempuan gak ada ikatan rasa cinta? Kebanyakan pacaran itu kita pengen lebih dekat karena dikompori dengan hawa nafsu supaya bisa berduaan sepanjang waktu.

Lalu kita gak boleh dekat dengan lawan jenis gitu? Boleh-boleh saja kok. Asalkan ada batas ukurannya. Tau gak apa itu ukurannya? Yaa, ajaran Islam, Jika kamu mengakui bahwa Islam sebagai agamamu dan sebagai petunjuk jalan.

Pacaran itu karena dibawa oleh hawa nafsu. Syariat Islam bukan berarti mematikan hawa nafsu melainkan mengendalikan hawa nafsu supaya baik jalannya. *tiba-tiba nyanyi mengendali kuda supaya baik jalannya~ lho?? kok jadi nyanyi gini? ._. Terserah sih mau ngikutin saran ini atau nggak. Syariat Islam itu untuk menyelamatkan manusia, bukan mencelakakan.

Kalau mau ngikutin sih, ya butuh waktu untuk berubah. Butuh proses. Aku ngaku aja, aku belum bisa juga yang seperti ini. Tapi gak tau deh. Lebih baik menjomblo daripada maksiat kepada Allah. Gak perlu pacaran karena ingin dibilang gaul dan laku. Meskipun kamu jomblo tapi kamu tetap keren dengan menunjukkan harga diri dan kehormatanmu di hadapan Allah. Sebutan jomblo itu jangan bikin kamu panas dan akhirnya ngikutin saran teman untuk nyari pacar. Sebaiknya, jadikan ledekan itu membuat kamu tetap merasa yakin dengan sikapmu bahwa tidaklah merana dengan statusmu yang menjomblo. Tunjukin bahwa dirimu itu mampu berprestasi dan berkarya yang banyak manfaatnya bagi orang lain meskipun statusmu jomblo.

Banyak lho untungnya gak punya gebetan, contohnya aja ini kita gak perlu mikirin janji sama gebetan, nggak perlu traktir gebetan tiap minggu, gak mikirin beli makanan, baju segala macam deh. Asik juga ya? Ternyata jadi jomblo bisa ceria. Tapi banyak yang bilang kalau ngejomblo itu musibah. Lho kenapa? Tapi kalau kita memandang sebagai hal yang menyulitkan makanya aja mgejomblo itu musibah. Coba dibawa biasa saja dan bukan persoalan yang besar, ya nikmati apa adanya.

Memang seberapa besar sih derita menjomblo itu? Malah berkah lho. Kenapa? Yaa, karena mengurangi hal-hal negatif yang bisa bikin dosa. Berapa dana yang keluar untuk gebetan biar kelihatan romantis?

Jadi, bagi kamu yang nge-jomblo bersyukur deh karena sebuah berkah dan tak perlu disesali atau membuat kita harus bersedih. Enjoy aja ^^

Nggak salah kan kalau aku menulis seperti ini?




Minggu, 28 Juli 2013

Pikiran Aku tentang Kuliah ||__.)

Alhamdulillah aku lulus di Teknik Informatika UIN SUSKA Riau.
Setelah beberapa hari dari pengumuman SNMPTN, aku mencari info seperti apa sih Teknik Informatika itu?

Setelah seraching, aku dapat alasan aku kenapa aku memilih Teknik Informatika itu kemarin. Alasan pertama pengen tau apa aja yang "diutak atik" di informatika itu. Karena jurusan tersebut bersangkutan dengan IT. Alasan kedua, karena sarjana teknik inbformatika itu sangat dibutuhkan apalagi sekarang ini semakin pesat perkembangan teknologi informasi.

Setelah membaca pengalaman orang lain di blog mereka, ternyata yang dipelajari itu berhubungan dengan logika. Logika itu masalah. Nah, bagaimana kita belajar cara menyelesaikan masalah itu. Alhamdulillah bertambah ilmu sekarang. Pokoknya kita yang menguasai teknologi bukan kita yang dikuasai teknologi. :)

Apakah perkuliahan itu hampir sama dengan cerita waktu SMA? Kalau aku pikir sih, hampir sama. Cuma diperkuliahan ini kita bisa "bebas" tidak seperti SMA. Kalau yang di SMA banyak aturan ini itu, tapi di kuliahan hanya sedikit ya. Tang penting kita tetap menaati aturan-aturan yang ada. :)

Banyak yang mengeluh setelah menjalankan kuliah ini karena tugas dan tugas. Aku pikir sih, apa bedanya dengan SMA dulu? Kita juga banyak tugas dulu. Setidaknya semakin tinggi tingkat pendidikan kita semakin tinggi pula tugas yang diberikan oleh dosen. Itu yang membuat kita harus bisa menyelesaikan masalah dan semakin dewasa. :)

Kalau di SMA aku mengikuti OSIS, sewaktu kuliah nanti aku harus mengikuti organisasi tinggi yang ada di fakultas. Harus. :)
Mengapa aku memilih mengikuti OSIS, selain karena kita ingin menambah pengalaman, wawasan, teman, tapi juga ingin mencari masalah. Lho, kenapa? Karena dari mengikuti organisasi inilah kita dapat belajar bagaimana cara mengatasi masalah itu. Kita dapat tahu bagaimana saja proses-proses mengatasi masalahh itu. :)

Ahh, semoga aja sewaktu kuliah nanti aku bisa mendapatkan pengalaman yang lebih dari SMA.

SEMANGAT!!!
SUKSES!!!!

Kenapa Bisa Aku di Teknik Informatika? ('-' )

Hai bro, sis...
Sudah lama tidak menyapa kalian. Sebenarnya ada beberapa post yang sudah aku publishkan, but i have a something with the posted. 

Baik, sekarang aku infokan lagi ni, alhamdulillah sekarang aku sudah jadi mahasiswa baru di UIN Sultan Syarif Kasim, Fakultas Sains dan Teknologi, jurusan Teknik Informatika. Aku lulus dari jalur undangan SNMPTN. Mau tau gak awal aku memilih jurusan ini? Check it out!!

Pendaftaran SNMPTN sih disaat aku semester 6. Di saat itu mungkin teman-teman aku atau siswa-siswi yang lain pasti pada rada galau ya mikirin jurusan yang tepat untuk kuliahnya. Saat itu aku putuskan saja aku tak mau pilih yang diluar daerah Riau. Karna aku gak bisa jauh-jauh dari orang tua. Lagi pula mungkin semua universitas itu sama.

*di saat pendaftaran online*

Ketika itu aku bersama teman aku mau mendaftar SNMPTN di tempat kerja ayah aku. Nah, di saat itu aku pun malas mau pilih yang mana antara Universitas Riau dan UIN. Cukup lama untuk memikirkan jurusannya. Tapi akhirnya kami print out kan jurusan-jurusan yang ada di web tersebut. Di rumah lah kami memikirkan matang-matang untuk masa depan kami.

*seminggu kemudian*

Seminggu setelah itu, aku dan teman aku kembali membuka situs SNMPTN tersebut. Memang cukup bingung untuk memilih jurusan itu. Akhirnya aku putuskan memilih Teknik Informatika dan Sistem Informasi di UIN SUSKA. Dan yang selebihnya aku pilih di UR saja. Karna aku gak terlalu minat sekali di jurusan yang ada di UR. Timbul pertanyaan, kenapa kamu memilih Teknik Informatika? Ahh, jangan ditanya lagi aku gak tau kenapa. Karna saat itu hati aku bilang, "pilih Informatika aja" mungkin karena aku suka dengan IT kali ya.

*saat pengumuman SNMPTN*

Waktu itu tanggal 27 Mei 2013. Aku bersama dua teman aku berkumpul di salah satu rumah teman aku. Apa kerjaan kami di sana? Cerita sedikit kemudian tidur sambil menunggu jam 4 sore. Jam 3.50 kami bertiga langsung solat. Selesai solat, aku langsung mengambil hp aku dan membuka situs SNMPTN tersebut. Sialnya laman tersebut lama keluar. Arrgghh. Sekitar pukul 4.20 aku mencoba lagi membuka situs itu. Ternyata yang keluar setelah aku log in adalah Selamat Anda Lulus SNMPTN 2013 Jurusan Teknik Informatika di Universitas Sultan Syarif Kasim Riau. Haha. Gak nyangka. Alhamdulillah. Akhirnya bisa lulus dari ribuan umat manusia di Indonesia. :') Ekspresi aku langsung loncat-loncat gitu. Namanya juga kegirangan ya.

Lalu bagaimana dengan 2 teman aku itu? Mereka tidak lulus. :( Mungkin bukan rezeki mereka di SNMPTN. Tapi sekarang masa depan mereka sudah mulai menunjukkan ke titik terang. :)

Sekarang fokus ke masa depan. Kita bukan kanak-kanak lagi. Bukan SMA lagi. Walaupun aku gak tau kenapa aku bisa memilih di Teknik Informatika?

Cerita selanjutnya bakal aku post tentang kuliahan. Oke.

Tunggu yaa... :)