Powered By Blogger

Minggu, 09 Februari 2014

Apasih arti persahabatan buat kamu?

Sahabat itu segalanya buat kita. Sahabat itu adalah orang yang selalu menemani kita ketika yang lain meninggalkan kita. Jadi, seolah-olah sahabat itu adalah teman yang paling spesial buat kita. Lalu bagaimana kalau dia mengecewain kita, nyakitin kita dan bahkan meninggalkan kita? Apakah kamu tetap menganggapnya sahabat?
Menurut aku sih, sahabat itu memang segalanya bagi kita dan sangat sulit untuk menemukan sahabat yang setia itu. Terkadang aku minder juga melihat persahabatan seperti di sinetron-sinetron. Tapi untuk di dunia nyata seperti ini apakah ada?
Ini pengalaman dari aku sendiri mengenai orang yang pernah aku anggap dia sebagai sahabat. Mulai kenal sejak awal SMA dan mulai kedekatan kami di penghujung masa-masa putih abu-abu. Halitu terjadi disaat ekskul berenangdimana kami pergi dan pulang sama. Ternyata dari sinilah persahabatan yang bisa dianggap seperti keluarga sendiri terasa. Semua dilakukan bersama, contohnya belajar sama, tiap sore jalan sama terus, makan sama, kami solat jama’ah pasti imamnya ganti-gantian, kalau gak aku yang ke rumah dia, dianya yang ke rumah aku. Lalu telepati yang kuat sampai-sampai pakai baju main pun dengan warna yang sama. Pokoknya banyak kenangan yang tersimpan bersama orang yang kita anggap sahabat.
Tapi bagaimana kalau dia sudah nyakitin kita bahkan meninggalkan kita? Inilah hal yang terbodoh aku rasakan. Dia tidak seperti yang dulu aku kenal. Walaupun sampai sekarang aku gak tau alasan mengapa dia tinggalkan aku.Beberapa kali aku tanyakan kepadanya kenapa dia tinggalkan aku tapi yang tersentak dimulutnya adalah kita berteman seperti dengan teman-teman yang lain saja. Tapi kenapa dia lebih dekat dengan teman-teman yang lain yang selama ini kurang dekat selama SMA meskipun itu teman sejak SMPnya bahkan SD. Yaa, aku mulai berfikir, aku bukan teman terbaik.
Gak tau mau ngapain. Ketika liburan panjang tiba,teman-teman aku mulai sibuk dengan urusan perkuliahan dan aku bisanya di rumah saja dan sekali-sekali ikut dalam komunitas berbagi rezeki dan menyiar di sebuah radio untuk mengisi kekosongan aku menjelang masuk kuliah dan supaya perlahan aku bisa melupakan hal yang membuat aku terkesan bodoh. Lalu dia kemana? Dia sudah mulai senang dengan aktivitas barunya dan bahagia dengan teman-teman yang menyayanginya.
Sekarang aku berfikir teman itu gak ada yang harus kita spesialkan. Semuanya sama saja. Walaupun terkadang aku berat untuk mengatakan aku sahabatmu juga kepada orang yang telah menganggap kita sahabat. Aku cuma bisa berkata, “iya terima kasih ya sudah anggap aku sahabat tapi maaf aku gak bisa anggap kamu sahabat. Teman itu semuanya sama.”
Aku juga sangat terharu ketika waktu bersekolah dulu kita gak dekat dengan mereka, tapi setelah berbulan-bulan tidak ketemu, mereka memeluk aku ketika reunian itu terjadi. Ditambah dengan candaan gurau dan juga pembelajaran yang dia dapat selama ini. Aku jadi termotivasi dari apa yang dia alami.
Intinya bagi aku adalah sahabat itu gak ada. Semua teman sama. Tapi bersyukurlah jika ada teman yang telah menganggap kita sahabat bahkan seperti saudaranya sendiri. Jangan kecewakan, sakiti dan bahkan tinggalkan teman kita yang menyayangi kita. Bila kita yang disakiti, maafkanlah dia. Motivasi diri kita bahwa dendam itu hanya membuat kita gelisah.Lebih baik memaafkan dan hidup damai. I love you guys.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar